Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Tuesday, June 8, 2010

Ringkasan buku Cinta di Rumah Hasan Al-Banna

Penulis:Muhammad Lili Nur Aulia
Penerbit: Pustaka Da'watuna
Peringkas: Chi2 Seuri


Imam Hasan Al Banna dilahirkan dalam keluarga yang hidup dalam keadaan sederhana, dengan mengamalkan islam di segenap sudut kehidupan mereka. Ayahnya adalah alumni Universitas Al-azhar dan mendalami Hadist dan ilmu fikih.

Selain dikenal sebagai pembangun fondasi gerakan dakwah Al-ikhwan Al Muslimun, beliau juga dikenal sebagai ayah yang luar biasa yang berhasil membangun keluarganya berdasarkan keimanan kepada Allah dan Prinsip tarbiyah yang benar

Al Banna dikaruniai enam orang anak, terdiri dari

1. Wafa adalah anak perempuan paling besar, sekaligus dosen lulusan Fakultas Pendidikan Kewanitaan juga isteri dari seorand da'i terkenal yaitu Said ramadhan
2. Ahmad Saiful Islam seorang advokat sekaligus sekjen aliansi advokat Mesir dan mantan anggota parlemen Mesir
3 Dr. Tsana dosen urusan pengaturan rumah tangga dan mengajar di sejumlah Universitas di Arab Saudi
4 Ir. Roja
5 Dr. Halh dosen kedokteran anak Universitas Al Azhar
6. Dr. Istisyad dosen ekonomi islam


Tahapan awal yang dilakukan Al Banna dalam membangun keluarganya dimulai sejak proses pemilihan perempuan yang mendampinginya, suatu saat ketika ibu Al Banna berkunjung ke rumah keluarga As Shauli yang seorang pedagang dan beliau mendengar alunan suara pembacaan Al-Quran yang baik dari salah seorang anggota keluarga tersebut dan sekembali ke rumahnya diceritakanlah kejhadian tersebut pada Al Banna dan Al Banna pun terbetik hatinya bahwa wanita seperti inilah yang layak menjadi pendamping hidupnya.

Menurut Tsana dikatakan bahwa neneknya simpatik pada ibunya karena melihat meskipun kondisi keluarga ibunya sederhana tapi mereka mandiri, dermawan dan baik hati serta ibunya cukup pandai tentang masalah Fikih.

Tsana mengatakan kepercayaan ibu kepada ayahnya sangat besar sekali, pada saat para akhwat datang dan duduk bersama ayahnya mendiskusikan masalah dakwah tapi ibunya tidak merasakan kesempitan dengan hal itui dan tidak bertanya apa yang dilakukan para akhwat itu sebagaimana dilakukan oleh umumnya isteri.

PRAKTIK TARBIYAH HASAN AL BANNA PADA KELUARGANYA

1. MEMPRIORITASKAN MAKAN BERSAMA
Tsana Bercerita"Beliau sangat mengerti apa yang dikatakan Rasulullah:Sesungguhnya badanmu mempunyai hak, keluargamu juga mempunyai hak.... Al Banna selalu berusaha makan bersama-sama meskipun ketika ada tamu."

2. TAK ADA SUARA KERAS di RUMAH
Meskipun aktivitas beliau sangat luarbiasa sibuk tetapi menurut Tsana beliau tidak pernah berteriak atau bersuara keras di rumah atau semacamnya sebagai akibat dari tekanan mental dan fisiknya setelah banyak beraktifitas di luar rumah.

3. SELALU MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK MENEMANI ANAK-ANAKNYA PADA SAAT BERLIBUR
Dan jika harus pergi karena suatu urusan beliau menggantikan waktu yang ia khususkan untuk anaknya dengan waktu yang lain.

4. MEMBUAT ARSIP TENTANG MASING-MASING ANAKNYA YANG RAPIH DALAM MAP
Arsip tersebut meliputi

a. Tanggal dan sejarah kelahiran
b. Nomor kelahiran
c. Schedule pemberian obat dan makanan
d. Surat keterangan dokter
e. Keterangan atau catatan tentang kondisi sakit secara detail
f. Ijazah anak-anaknya
g. Catatan seputar prestasi anak-anak di sekolah
h dan hal2 kecil lainnya

5. MEMBAWAKAN BEKAL ANAK-ANAKNYA KE SEKOLAH
Hal ini membuat anak merasa mendapat perhatian khusus dari orang tua

6. MEMANTAU KEBUTUHAN RUNAH TANGGA SAMPAI HAL-HAL YANG PALING KECIL

7.CINTAILAH ANAK SEPENUHNYA TANPA HENTI DAN BERUBAH
Meskipun suatu saat anak-anak kita tidak menyenangkan tetaplah mencintainya. Al Banna sangat memelihara perasaan anak-anaknya dengan begitu berhati-hati,beliau mempunyai kemampuan menjadikan anak-anaknya menurut tanpa melakukan perintah.

8. ADA UANG JAJAN HARIAN,MINGGUAN DAN BULANAN
Maksud pembagian uang ini adalah untuk memberi kecukupan pada anak. Tidak seperti yang dilakukan sebagian orang tua yang memberi uang kepada anaknya, tapi di waktu lain mereka memintanya lagi dengan berbagai alasan.

9. MENGIRIMKAN MATA-MATA
Ketika suatu saat anak-anaknya diberi uang untuk di infakan, Al Banna mengirimkan mata-mata bagaimana uang itu diinfakan sehingga ia merasa tenang dengan penggunaan uang yang dipercayakannya.

10. MELATIH KEMANDIRIAN, MEMENEJ KEHIDUPAN
Merancang bagaimana menciptakan kesuksesan agar anak-anaknya tidak terhempas oleh topan kegagalan dan kesia-siaan setelah kepergian orang tuanya dengan melatih mereka kreatif sesuai hadist Rasulullah"Sesungguhnya Allah mencintai mukmin yang kreatuf".

11. MENASIHATI TIDAK SECARA LANGSUNG
Saiful Islam (Anaknya) mengisahkan saat beliau kecil pernah membeli sejumlah buku cerita James dan ada sejumlah cerita percintaan didalamnya yang membuat ia belum tidur sampai larut malam karena serius membaca cerita tersebut dan hal ini diketahui oleh Al Banna, pada saat itu ia tidak melakukan apapun tetapi keesokan harinya Al Banna mengajal saiful islam bicara "Aku akan memberimu sesuatu yang lebih bagus dari itu" dan beliau memberikan beberapa buku cerita lain tentang kepeminpinan seperti kisah Antarah Bin Syadad dan lainnya hingga Saiful Islam pun meninggalkan cerita James-nya.

12. MENYEMAI CINTA DENGAN CONTOH LANGSUNG
Menuntun tangan sanag anak untuk melakukan sesuatu sekaligus menjelaskan caranya, dengan kecintaan dan kehati-hatian serta latihan untuk menerapkannya.
Suatu saat Tsana mewarnai kukunya karena melihat tetangganya melakukan hal itu dan Al Banna berbicara padanya "Ada seorang shalih yang mengatakan bahwa Janganlah makan bersama orang yang memanjangkan kukunya karena orang itu menyimpan kotoran" dan Tsana tidak diajak makan sampai ia memotong kuku dan membersihkannya.

13 MENYAMPAIKAN TANPA MEMINTA
Suatu saat di bulan rhamadan menjelang mgrib Al Banna memanggil anak-anaknya untuk mendengarkannya membaca Al-Quran dengan membuka masing2 mushaf tanpa meminta anak-anaknya untuk membaca hanya menimak bacaannya saja dan ketika anak-nya besar mereka baru sadar bahwa dulu ayahnya sedang mengajarkannya membaca Al-Quran

14. BERINTERAKSI SECARA WAJAR DENGAN LINGKUNGAN
Seperti Rasulullah yang membiarkan Hasan dan Husain bermain bersama rekan-rekannya, Al Banna pun mengizinkan anak-anaknya untuk mengikuti wisata sekolah, berinteraksi dengan tetangga dan lingkungan juga teman-temannya.

15. KETERRLIBATAN YANG BIJAKSANA
Terlibat dalam penyelesaian masalah anak dengan bijaksana diperlihatkan Al Banna ketika Wafa mengenakan jilbab dan bertentangan dengan aturan sekolah kemudian Al Banna datang ke sekolah untuk meyakinkan pihak sekolah tentang kewajiban menutu aurat dan sekolah akhirnya merubah aturan sekolahnya.

16. MENJADIKAN ANAK SEBAGAI SEKERTARIS PRIBADI
Al Banna melibatkan anak-anaknya dalam pekerjaan sehari-hari seperti contohnya membawa anak perempuannya ke tempat-tempat diskusi dan menjadikannya sekertaris pribadi yang memperhatikan kebutuhannya. Hal ini tentu merupakan pola mendidik dan mempersiapkan anak perempuan untuk bisa menjalani kehidupannya sebagai perempuan

17. MEMPERHATIKAN PENDIDIKAN DARI SEGI WAWASAN ILMU ANAK-ANAKNYA
Hal di atas (17) tercermin dalam hal berikut:
a. Pemberian tempat perpustakaan khusus untuk semua anak yang berisi buku-buku yang diinginkan mereka
b. Memberikan uang bulanan untuk membeli buku-buku yang diinginkan sendiri oleh anak-anaknya sesuai kecenderungan mereka.

18. MENEMANI ANAK-ANAKNYA BERMAIN
Anak yang mendapat kesempatan bermain dan bercanda dengan orang tuanya akan hidup dalam suasana yang menggembirakan jauh dari sifat kasar dan bisa tumbuh besar menjadi sikap yang baik.
Menurut anak-anaknya Al Banna seringkali mengajak anak-anaknya bermain, menjenguk neneknya dan menemani mereka berlibur sehingga anak-anaknya bisa mengenang masa-masa kecil mereka yang gembira bersama ayahnya.

19. JANGAN JADIKAN ANAK YATIM
Definisi yatim ada 2: yatim karena ayahnya meninggal dan yang kedua yatim karena anak kehilangan sosok ayah secara makna yang dirasakan pada saat seorang ayah tetap berada diantara mereka tetapi anak-anaknya tidak mendapat pendidikan langsung darinya dan tidak memperoleh hak pengarahan serta kasih sayang yang semestinya dilakukan oleh seorang ayah
Imam Al Banna sangat memelihara jangan ada salah seorang anaknya yang mengalami kesedihan dan jiwanya sakit sehingga hal ini meledakan kecintaan dan komitmen yang kuat kepada ayahnya.

20.MENYIKAPI KESALAHAN ANAK DENGAN DISKUSI
Hasan Al Banna selalu melakukan dialog dengan tenang untuk memperbaiki kekeliruan yang dilakukan anak-anaknya. Dialog dengan suasana tenang, ungkapan yang dalam,mampu mengembangkan akal anak dan memperluas pengetahuannya, Hal ini adalah salah seni berinteraksi dengan kesalahan anak. Dengan cara ini9 anak disentuh melalui pembicaraan dan diskusi yang baik dari seorang ayah yang akan mendorong untuk menyingkap lebih banyak hal yang senula ia tidak ketahui.

21. MEMULIAKAN TAMU ANAK
Suatu ketika Saiful Islam menerima sekelompok tamu yang ingin bertemu dengan ayahnya tetapi tidak mempersilahkannya masuk dan membiarkan ayahnyalah yang membukakan pintu untuk mereka, tetapi ayahnya tidak marah dan menghukumnya dan setelah kejadian itu Al Banna menawarkan kesepakatan denagn Saiful Islam seperti ini" Ketika ada tamu untukmu maka ayahlah yang akan memuliakannya dan jika ada tamu untuk ayah maka saifil islam lah yang akan menerima mereka, mempersilahkannya masuk dan memperlakukannya sebagaimana tamu. Setelah itu tercapailah kesepakatan anatara mereka untuk memperlakukan tamu dengan baik.

22. MEMBERIKAN HUKUMAN
Pemberian hukuman pada anak dilakukan ketika anak-anaknya melakukan kesalahan berat yang sebelumnya sudah diperingatkan dan hukuman terberat yang diterima nak-anaknya adalah jeweran dan setelah pemberian hukuman beberapa saat waktu berselang kemudian ia pun bersikap lemah lembut lagi.

23. MEMBERIKAN PELUKAN HANGAT MESKI ANAK-ANAKNYA SUDAH DEWASA
Sebuah pelukan bisa menghantarkan energi kuat dalam diri seseorang, bagi seorang anak pelukan orang tua merupakan sumber kehangatan yang bisa menggugah perasaan anak yang paling dalam. Kehangatan itu yang bisa memunculkan ketenangan, kepercayaan, juga hubungan batin yang kuat antara seorang anak dengan orang tuanya.
Ketika Saiful Islam yang saat itu sudah SMA bertanya padanya"Apa yang akan kita lakukan menghadapi Inggris bila mereka tidak juga mau meninggalkan Mesir" dan Al Banna menjawabnya" Kami akan mengirimkanmu bersama pasukan untuk mengusir mereka dengan kekuatan" dan Al Banna pun memeluk Saiful Islam dengan hangat sehingga Saiful Islam masih merasakan kehangatannya sampai sekarang.

24. MENYADARKAN ANAK PEREMPUAN DENGAN PERAN KEPEREMPUANNYA
Tidak berlebihan jika ada ungkapan "Pasti ada perempuan di balik semua yang luar biasa"
Al Banna sangat memperhatikan pendidikan anak perempuannya yang disesuaikan dengan keperempuannya agar mereka bisa menjalankan perannya untuk kebangkitan kaum perempuan. Wafa anak terbesarnya adalah dosen lulusan Fakultas Pendidikan Kewanitaan, Tsana juga bertugas sebagai dosen ilmu tata boga di Universaitas Keerajaan Arab Saudi.

25. Al Banna SANGAT BAIK PADA ISTERINNYA
Sutu saat beliau pulang agak malam dan mendapatkan isterinya sudah tertidur, beliau tidak membangunkannya serta menyiapkan segala kekerluannya sendiri juga menyiapkan makanan untuki menjamu para tamunya. Beliau tahu letak semua bumbu dan perabotan di dapur.

26. TANAMKAN SOLIDARITAS DENGAN KONDISI DUNIA ISLAM
Suatu ketika isteri dan saudaranya sedang memasak kue-kue dan roti untuk menyambut hari raya dan Al Banna berkata "Ya Ummu Wafa, apakah engkau akan membuat roti sedangkan ada 12 kader Al ikhwan yang gugur di Palestina?" hingga hal ini membuat isterinya tak pernah membuat roti lagi.

27. JADI TEMAN BELAJAR DAN DISKUSI BAGI ANAK-ANAK
Perhatian Al Banna terhadap pendidikan anak-anaknya sangat detail misalnya:
a. mempunyai komunikasi yang baik dengan guru sekolah dan menanyakan kondisi anak-anaknya di sekolah dengan para guru.
b. Mengarahkan para guru sekolah untuk menguatkan anak-anaknya dalam beberapa sisi pelajaran yang dianggap kurang
c. Selalu Bertanya tentang pelajaran sekolah pada anak-anaknya setiap malam
d. Mendatangkan seorang Ikhwan untuk memantau, membimbing dan menerangkan pelajaran untuk anak-anaknya.


Alhamdulillah..semoga bermanfaat ya..

1 comments:

Unknown said...

syukran

Post a Comment