Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Tuesday, June 8, 2010

Ringkasan buku Prophetic Learning

Judul Buku : Prophetic Learning
Penulis : Dwi Budiyanto
Penerbit : Pro U Media Yogyakarta
Peringkas : Chi2 Seuri

Bismillahirrahmanirrahim.
Mungkin isi ringkasan ini tidak urut dari hal awal-akhir..sebab saya acak2 lagi sesuai dengan alur pikian saya..tapi insya Allah dan mudah2an tidak keluar dari tujuan penulis asli buku ini.Nah bagian ini adalah ringkasan halaman 147-167.

Otak akan berkembang dengan cepat jika kita berikan nutrisi dengan jalan merangsangnya untuk berpikir. Banyaknya rangsangan ke dalam otak akan meningkatkan koneksi 9hubungan) antar sel saraf yang dalm ilmu biologi kita kenal dengan sinapsis. Semakin sering terjadi sinapsis di otak maka otak kita akan mengalami pertumbuhan yang cepat yang berkorelasi positif dengan meningkatnya kecerdasan.

Salah satu prinsip kerja otak adalah "USE IT or LOSE IT". GUNAKAN OTAK MU atau KAMU AKAN KEHILANGAN OTAK MU ITU. Otak akan rudimenter(maksudnya lemot hehe) ketika intensitas penggunaannya jarang....yes! All people have brain, but only few use their mind so...keep use your brain to think!

Bagaimanakah caranya merangsang otak????

I. NEW AND DIFFERENT
Keadaan yang baru dan berbeda membuat seseorang lebih tertantang. Kita akan merasa bersemangat dalam kondisi yang berubah-ubah (tidak monoton) contoh:

a. Lakukan kegiatan yang tidak biasa yang menunjang pengembangan diri. Contoh jika belum
pernah merasakan playing fox coba deh..asyiiik lho...
KEGIATAN YANG TIDAK BIASA ADALAH TEMAN OTAK TERBAIK. (Dr. Arnold B.Scheibei,
Direktur penelitian otak di UCLA)
b. Bergaulah dengan banyak orang, Insya Allah kita akan mendapatkan pelajaran hidup yang
berharga. Rasulullah saw: "Seorang mukmin yang bergaul dengan banyak orang lalu ia
sabar dengan tindakan mereka yang menyakitkan, maka itu lebih baik dari pada orang
yang tidak pernah bergaul dengan orang banyak dan ia tidak bisa bersabar dengan tindakan
mereka". (H.R. Ahmad)

Nabi saw. sejak belia terbiasa terllibat dalam pertemuan orang-orang dewasa. Diriwayatkan oleh Abu Yala dengan sanad dan sahih dan juga oleh Ahmad bahwa Nabi mengatakan"Aku biasa menghadiri pertemuan-pertemuan para pemuka kaum bersama paman-pamanku, dan aku sama sekali tidak tertarik untuk mendapatkan sekelompok unta merah sekali pun jika harus meninggalkan pertemuan seperti itu."

c. Berlaku aktiflah saat belajar. Saat belajar sendiri lakukanlah pergerakan setelah duduk
kurang lebih 20 menit baik itu dengan berdiri atau menggerakan tangan ke atas. Jika ada
dalam kelas jangan bengong aja, biasakan bertanya dan menanggapi pernyataan guru or
dosen.

d. Lakukanlah aktivitas intelektual yang menantang sepanjang hidup seperti membaca, menulis
dan berpikir. David Gamon dan Allen Bragdon mengungkapkan sebuah penelitian yang pernah
dilakukan terhadap dosen-dosen berusia 60-70 tahun di Universitas California di Berkeley,
tidak seperti orang-orang tua dikalangan umum, rata-rata dosen-dosen tersebut tidak
mengalami penurunan dalam penyerapan dan pengorganisasian informasi.

II. KURIOSITAS: Keingintahuan

Inilah pangkal seseorang dalam menguasai ilmu. Keingintahuan mendorong munculnya minat dan sikap antusias dan menjadikannya lebih fokus.

Seseorang cenderung kuat membaca berjam-jam ketika dia memiliki rasa ketertarikan dan keingintahuan yang besar. Dicontohkan dalam buku ini ada seseorang yang mampu membaca Novel ayat-ayat cinta dalam waktu semalam sedangkan ia menghabiskan waktu berhari-hari untuk buku lain yang memiliki tebal yang sama. Hal ini menunjukan bahwa ia memiliki kuriositas yang besar terhadap novel itu daripada buku yang satunya lagi.

III. MENGAKTIFKAN OTAK DENGAN BERPIKIR

Kemampuan berpikir kita tidak tumbuh sekaligus.Ia tumbuh secara perlahan. Oleh karena itu, latihan berpikir sangat diperlukan. Salah satu latihan berpikir yang dianjurkan adalah berpikir kreatif.

Dalam pandangan Muslim, cara berpikir kreatif berpangkal pada dua hal:
a. Keyakinan bahwa setiap masalah ada penyelesainnya. Sesuai dengan surat Albakarah ayat 286" Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya............
.............."

Islam tidak mendidik kita untuk meratapi dan menyesali keadaan yang kita miliki, tetapi islam mendorong setiap muslim untuk menghadapi kenyataan dengan kreatif.

b. Berpikir di luar keumuman (Think out-box). Salah satu yang dapat kita lakukan adalah melihat segala sesuatu secara menyeluruh gak setengah-setengah (Think holistically). Kita akan menemukan jalan keluar atau mendapat ide-ide kreatif yang tidak disangka-sangka sebelumnya. Saat itulah kita akan mendapatkan Insight yang luar biasa.


Kita bisa mengembangkan kebiasaan berpikir dengan banyak cara diantaranya:

1. Biasakan berimajinasi tentang masa depan. hal ini akan memberikan arahan untuk mrnyatakan harapan.

2. Berhentilah sejenak ketika sedang membaca buku. Lalu berpikirlah apa yang bisa kita lakukan setelah membaca buku itu.

3. Sediakan kantong ide. Catatlah semua ide-ide kreatif yang muncul. Lintasan2 pikiran kita adalah hal berharga jika tidak dicatat ia akan hilang begitu saja (So dont lose your idea, keep it at your notes oche!)

4. Jangan terkungkung tadisi. Hindari cara berpikir "Dari dulu saya sudah begini, mau apa lagi?" tapi ubahlah pikiran itu menjadi "Saya akan lebih baik dari hari kemarin dan akan lebih baik lagi di hari-hari selanjutnya".


IV. MENINGKATKAN DAYA APRESIASI SENI

Terdapat tiga negara (Jepang, Hungaria dan Belanda) yang mempunyai program latihan intensif seni dan musik pada sekolah dasarnya dan ketiga negara ini menduduki posisi puncak dalam matematika dan sains. (Jalaludin rahmat, Belajar Cerdas, Bdg; Mijan 2005: 41)

Anne Reyner, M.A dalam seven Good Things For You to Know About How The Art Help Children Grow, menyatakan bahwa aktivitas seni melatih otak kiri yang berhubungan dengan kemampuan membaca, menghitung dan pemecahan masalah, bersamaan dengan itu juga akan melatih otak kanan untuk mengembangkan kreativitas, intuisi, dan visualisasi.

Jika kita membaca buku-buku yang ditulis oleh para salafus-saleh maka kita akan banyak menemukan untaian2 sajak, hal ini menunjukan bahwa mereka merupakan apresiator seni yang baik.

Umar bin Khaththab pernah mnejelaskan" Ajari anak-anakmu bermain syair." Membaca suatu karya sastra mampu memperlua imajinasi sekaligus mampu menghaluskan perasaan, memperluas perbendaharaan kata dan melatih ketajaman tulisan kita.

Demikian pula dengan karya seni yang lain. Musik misalnya. Ia mampu menenangkan pikiran dan tubuh. Para Dokter mengemukakan teori bahwa musik mempunyai efek menenangkan dan merangsang produksi hormon endorfin (diproduksi tubuh untuk menghilangkan rasa sakit dan menjadi obat penenang).

Menggambar,melukis, dan aktivitas seni kriya lainnya meningkatkan sinapsis sel-sel otak. Ketika melukis, kita menggunakan banyak area di otak bagian belakang tempat korteks visual menyusun suatu gambar baik dengan kuas maupun pena, imajinasi2 akan keluar dari lokus-lokus memori. Melukis atau menggambar juga membentuk keseimbangan emosi serta mengaktifkan kreativitas.


oke...sampai disini dulu...
Teman-teman, otak kita adalah amanah dari Allah yang harus dipelihara dan diberikan nutrisi terbaik. Jika kita tidak menggunakan dengan sebaik-baiknya itu artinya kita tidak bersyukur dengan apa yang tlah Allah berikan . Wajar jika Allah suatu saat akan mengambil kemampuan kita berpikir yang awalnya luarbiasa tajam dan terpercaya jadi lemot..hehehe Astagfirullahaladzim...Naudzubillah


To be Continued..see u in the next summary still about this book "Prophetic Learning" Insya Allah


Alhamdulillah

0 comments:

Post a Comment